Tahun
2013 akhirnya datang juga setelah gonjang ganjing kiamat akan terjadi pada
akhir tahun 2012. Untuk mengawali hidup pada tahun 2013, seperti biasa saya
membuat buku mukamalas vol 4. Buku berukuran
kecil ini adalah buku yang direncanakan terbit tiap awal tahun dengan persiapan
yang tidak muluk muluk. Berisi gambar, sket, coretan, tulisan, desain yang saya
buat sepanjang tahun 2012 kemarin. Jadi persiapannya adalah mengumpulkan semua
yang sudah kukerjakan dan menyortir , lalu kemudian disusun dan dibuat buku,
sudah itu saja.
buku mukamalas vol.4/ poto oleh moki
buku mukamalas vol.4/ poto oleh moki
buku mukamalas vol.4/ poto oleh moki
buku mukamalas vol.4/ poto oleh moki
buku mukamalas vol.4/ poto oleh moki
buku mukamalas vol.4/ poto oleh moki
buku mukamalas vol.4/ poto oleh moki
Hal
lain yang saya kerjakan adalah ; saya akan membuat projek bernama ‘gemati’. Setidaknya
ada yang akan saya kerjakan di tahun ini dan bisa menjawab pertanyaan teman
saya dito yuwono pada kunjungannya ke rumah saya beberapa hari yang lalu tentang
‘apa yang akan dikerjakan pada tahun ini?. Kembali ke projek; ‘Gemati’ adalah
kata yang berasal dari jawa yang berarti perhatian, menjaga dan merawat dengan
baik. Tidak seperti beberapa projek yang sudah saya buat, projek ini adalah
projek yang bersifat kolaboratif, jadi ada banyak kemungkinan membuat karya baru
yang bahkan belum pernah saya buat atau bahkan saya pikirkan sekalipun. oke
akan saya ceritakan dari awal asal muasal projek ini ada;
logo gemati/ 2013
Mulanya
projek ini digagas oleh teman saya yang bernama ign. Ade dan saya pada bulan
desember 2012.
Tema
dari projek ini adalah ‘jawa’, kenapa jawa? Karena sederhana saja..’kita adalah
orang jawa dan berasal dari jawa. Pada projek ini kita akan bercerita tentang
jawa dengan bahasa ungkap yang sering kita pakai, yaitu musik dan visual. Kita
tidak akan bercerita muluk muluk mengenai konteks jawa yang besar dan
sebagainya. Apa yang kita lihat disekitar kita, dan apa yang sedang terjadi di
lingkungan kita, itu yang akan kita bahas di projek ini. Tema tema sederhana dan
ringan yang akan kita pakai. Toh.. apa yang kita ceritakan hari ini adalah
sejarah juga, walaupun dengan bahasa ringan sekalipun.
drawing nugroho (prambanan) / 2013
Beberapa
tema karya yang berhubungan dengan jawa sudah kita siapkan. Pada pertemuan awal
kita tertarik dengan beberapa sikap orang jawa yang unik, seperti nrimo ing pangdum, perkewuh, gugon tuhon, ngrasani, neng-nengan, dan
beberapa sifat unik lainnya yang masih kita cari dan pilih, (silahkan cari
sendiri arti dari sifat yang saya tulis barusan). Berangkat dari itu kemudian
kita mulai bekerja.
drawing nugroho (prambanan) / 2013
Untuk
menceritakan tema unik ini kita memilih musik untuk berkarya. Singkat cerita
aransemen musik sudah kita buat, tinggal lirik dan vokal saja yang belum
tergarap. Karena kita merasa tidak terlalu mahir membuat lirik dan bernyanyi
kemudian kita mengundang nugroho menempati posisi itu. Sekaligus kolaborator
pertama masuk dalam projek ini. Prambanan (sebutan akrab Nugroho) adalah teman
kita sewaktu sekolah di SMSR dulu. Dia adalah pemuda yang taat beribadah ke
gereja dan mempunyai suara yang bagus. Pernah juga dia bekerja sebagai penyiar
radio rohani. Alasan kenapa dia dipanggil ‘prambanan’ adalah karena dia
mempunyai rumah didekat candi prambanan, (sebuah alasan pemberian nama yang
bahkan orang lain tidak terpikir). Akhirnya kita mulai sering bertemu dan
bermusik. Beberapa lagu sudah ada dan siap direkam. Ada 4 lagu yang akan kita
rekam pada bulan itu, 2 lagu dari ade dan 2 lagu lainnya dari saya.
nugroho (prambanan)
Sebelum
semua ini terjadi ada sedikit cerita yang akan saya tulis untuk menyambung
cerita projek gemati selanjutnya, ini ceritanya;
Pada beberapa bulan sebelumnya saya bertemu dengan seseorang bernama anggita oktafiana dewi, karena dia memanggil saya dengan ‘mas’ lalu saya akan memanggil dia dengan ‘dek’. Kita bertemu di sebuah café kecil bernama Lir shop. Sebuah tempat nyaman dan unik yang dibuat oleh teman saya, Mira asriningtyas. Pada waktu itu saya tidak sedang iseng iseng minum coklat atau makan spageti di café itu, tapi saya sedang membuat pameran tunggal disana, dan dek anggi adalah anggota Lir Space yang bersedia membantu membungkus poster yang akan saya pamerkan. Dari situlah kita bertemu.
Pada beberapa bulan sebelumnya saya bertemu dengan seseorang bernama anggita oktafiana dewi, karena dia memanggil saya dengan ‘mas’ lalu saya akan memanggil dia dengan ‘dek’. Kita bertemu di sebuah café kecil bernama Lir shop. Sebuah tempat nyaman dan unik yang dibuat oleh teman saya, Mira asriningtyas. Pada waktu itu saya tidak sedang iseng iseng minum coklat atau makan spageti di café itu, tapi saya sedang membuat pameran tunggal disana, dan dek anggi adalah anggota Lir Space yang bersedia membantu membungkus poster yang akan saya pamerkan. Dari situlah kita bertemu.
anggita
oktafiana dewi
Sebenarnya
kita sudah pernah bertemu sebelumnya di sebuah pertunjukan musik yang dibuat
olehnya dan teman teman sekolahnya, kalau tidak salah di sebuah acara kelulusan
sekolahnya, mereka memanggil ‘endah dan resha’ untuk berbagi kebahagiaan
kelulusan mereka. Kemudian saya mengingat ingat pertemuan itu yang cuma
berlangsung beberapa menit itu, pada waktu itu dia pernah bercerita kalau dia
ingin belajar bermain drum, dek anggi mencoba mengembalikan ingatan saya. Mmm..oke..oke..remang
remang saya mulai ingat.
endah dan resha
Sampai
hari ini dia masih berminat untuk belajar bermain drum dan memutuskan saya
sebagai guru drum. Saya meng’ iya’ kan keputusan itu, walaupun saya tau ini
adalah keputusan yang salah. Karena saya bukan guru les drum. Semoga pelajaran
bermain drum secara otodidak yang saya berikan ‘benar’. Singkat cerita (lagi)
saya memintanya untuk ikut bergabung dalam projek gemati sebagai drummer. Lagi
lagi ini adalah keputusan yang gegabah dan salah karena dia belum pernah
sekalipun bermain drum, apalagi bermain drum di sebuah band. Tentu saja dia
kebingungan dengan pertanyaan saya, bahkan saya pun bingung dengan pertanyaan
yang sudah saya buat.
drawing moki/ 2013
oke..,sembari
dek anggi belajar bermain drum, saya masih tetap meneruskan bermain musik
dengan ade dan prambanan. Kemudian pada bulan itu kita memutuskan untuk merekam
4 lagu yang kita punya. Tapi disaat yang sama ade justru memutuskan untuk
keluar dari projek ini. Ya..dia memutuskan keluar. Sampai detik ini saya belum
pernah mendapat penjelasan dari ade semenjak dia memberi kabar tentang
pengunduran dirinya dari projek ini lewat sms, jadi saya tidak akan membahas terlalu jauh tentang
keputusan dia keluar dari projek ini. Yang jelas tiap orang mempunyai masa untuk membuat keputusan besar dalam
hidupnya, dan ade sedang membuatnya. Jadi saya menghargai keputusan besarnya,
sebesar dia membuatnya.
drawing moki/ 2013
Dan
projekpun tetap berjalan, sekarang tinggal saya dan prambanan. Di sela sela
kita bermusik saya bertemu dengan seseorang yang bernama sandi kalifadani di
sebuah acara bernama folk afternoon. Dari sana kita bercerita tentang apapun, mulai
dari musik, yoga, hardcore sampai hal remeh temeh cerita nakal dari teman
sekolahnya waktu SMA, yang bernama nanu, dia menaruh upil (kotoran hidung) di
leher temannya, cerita aneh, ganjil dan wagu. Tapi saya suka cerita jenis
seperti ini, jadi dari sini saya menyimpulkan; mungkin kita mengalami kecocokan
perihal selera.
sandi kalifadani
Lalu
saya mengundang sandi datang ke rumah saya, sembari saya menyuguhkan air bening
(karena dia tidak suka minum kopi atau teh)
saya bercerita tentang projek gemati dan memintanya bergabung di projek
ini. Lalu dia tertarik untuk bergabung. Dan akhirnya yang biasanya saya cuma
bertemu dengan prambanan saja, saat ini kita menjadi bertiga untuk bertemu dan bermusik.
Sampai pada bulan ini kita sudah merekam 4 lagu dan kita masih akan tetap
merekam lagu, sembari memikirkan kemungkinan karya jenis apa lagi yang akan
tercipta pada projek ini.Karena di projek ini kita tidak hanya akan membuat karya berupa musik saja, seperti yang sudah saya tulis sebelumnya. Sumbangsih yang kolaborator berikan 'besar atau kecil', 'sedikit atau banyak' maka dia sudah menjadi bagian dari GEMATI.
kemudian
sampai detik ini akhirnya projek ini bukan milik ade, atau bahkan milik saya
sendiri (sebagai penggagas pertama). Projek ini adalah projek yang bersifat
kolaboratif, dengan adanya kolaborator yang masuk pada projek ini, sekaligus
mereka juga berhak memiliki projek ini juga. Semua kolaborator dapat bercerita
dan membuat karya, selama konsep karya untuk bercerita masih sama dengan yang
gemati pakai.
drawing moki/ 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar